Pada dasarnya elemen desain grafis
dapat dijabarkan sebagai tata letak (layout)
terahadap suatu bidang dalam mendukung konsep/pesan. Layout atau tata letak dalam desain grafis merupakan susunan
komponen dasar yang berupa naskah dan gambar ilustrasi dengan tampilan yang
harmonis, serta sekaligus mendukung penyampaian pesan yang efektif .
Rustan (2009:27) menjelaskan
bahwa elemen-elemen layout dibagi menjadi tiga, yakni:
1. Elemen teks (tipografi)
Pada umumnya elemen teks dalam layout desain komunikasi visual antara lain headline dan bodytext. Headline adalah sebuah pernyataan
tentang kemampuan/kelebihan suatu produk. Biasanya headline berbentuk satu kalimat, atau frase, singkat dan jelas,
tidak memerlukan persepsi atau pemikiran lagi. Pemilihan dari jenis huruf pada headline harus menarik perhatian, karena
untuk headline segi estetis lebih diprioritaskan. Tidak ada keharusan penggunaan jenis huruf tertentu karena semuanya disesuaikan dengan isi pesan keseluruhan.
untuk headline segi estetis lebih diprioritaskan. Tidak ada keharusan penggunaan jenis huruf tertentu karena semuanya disesuaikan dengan isi pesan keseluruhan.
Tipografi adalah sebuah disiplin khusus dalam desain grafis yang
mempelajari mengenai seluk beluk huruf (font). Huruf-huruf tersebut
dikelompokkan menurut beberapa kategori tertentu. Hal ini menunjukkan demikian
banyaknya jenis dan karakter huruf yang bisa digunakan dalam desain publikasi.
Sebab beberapa jenis huruf bisa menciptakan kesan-kesan tertentu sesuai dengan
tema publikasi. Sitepu (2007:34) menjelaskan dalam ilmu tipografi, pembagian
jenis huruf berdasarkan bentuknya dibagi dalam beberapa golongan:
Huruf Serif, Jenis huruf ini memiliki garis-garis kecil yang
disebut counterstroke pada ujung-ujung
badan huruf. Garis-garis tersebut berdiri horisontal terhadap badan huruf.
Huruf serif dikenal lebih mudah dibaca karena kaitnya tersebut menuntun
pandangan pembaca membaca baris teks yang sedang dibacanya. Contoh: Times New
Roman, Garamond, Book Antiqua, Bitstream Vera Serif, Palatino Linotype, Bookman
Old Style, Calisto MT, Dutch, Euro Roman, Georgia, Pan Roman, Romantic,
Souevenir, Super French dan lain-lain.
Huruf Sans Serif, Jenis huruf ini tidak memiliki garis-garis kecil yang
disebut counterstroke. Huruf ini
berkarakter streamline, fungsional,
modern dan kontemporer. Contoh: Arial, Futura, Avant Garde, Bitstream Vera
Sans, Century Gothic dan lain sebagainya.
2. Elemen Visual (ilustrasi)
Desain
grafis yang tidak disertai ilustrasi cenderung monoton, kurang informatif,
kurang menyenangkan, dan tidak memiliki unsur eye catcher. Adanya ilustrasi dimaksudkan untuk memperjelas
informasi atau pesan dan sekaligus sebagai alat untuk menarik perhatian
pembaca. Kendati demikian, ilustrasi yang kurang berkualitas dapat menjadi
boomerang, berbalik merusak desain dan menghancurkan image.
Menurut
Supriyono (2010:51) pengertian ilustrasi secara umum adalah gambar atau foto
yang bertujuan menjelaskan teks dan sekaligus menciptakan daya tarik. Ilustrasi
yang berhasil menarik perhatian pembaca pada umumnya bersifat komunikatif,
menimbulkan hasrat untuk membaca, orisinil, eye
catcher, dan harus memiliki kualitas yang memadai, baik dari aspek seni
maupun teknik pengerjaan.
3. Invisible Element
Elemen-elemen
yang tergolong sebagai invisible elements
merupakan fondasi atau kerangka yang berfungsi sebagai acuan penempatan semua
elemen layout lainnya, diantaranya adalah:
Margin,
Margin menentukan jarak antara pinggir kertas dengan ruang yang akan ditempati
oleh elemen-elemen layout. Margin mencegah agar elemen-elemen layout tidak
terlalu jauh ke pinggir halaman karena hal tersebut secara estetik kurang
menguntungkan. Kemudian Grid, Grid adalah alat bantu yang sangat bermanfaat
dalam pembuatan layout. Grid mempermudah desainer dalam penentuan letak elemen
layout dan pertahankan konsistensi dan kesatuan layout terlebih untuk desain
yang terdiri dari beberapa halaman.
No comments:
Post a Comment